Dewasa ini sarana
komunikasi telah berkembang sedemikian pesatnya. Terutama sarana komunikasi
portabel. Dari sarana komunikasi analaog dengan Handy talky dan walky Talky,
ponsel AMPS sampai yang digital seperti ponsel GSM dan CDMA. Apalagi sejak
adannya ponsel GSM dan CDMA yang harganya cukup terjangkau dan kemajuan
teknologinya yang begitu pesatnya, jauh meninggalkan sarana komunikasi
analaog yang tetep mahal dan perkembanganya sangat lamban. Apalagi teknologi
AMPS yang sudah ditinggalkan. Tidak demikian dengan sarana telekominikasi
analaog via radio seperti pesawat HF VHF maupun UHF yang memiliki pangsa pasar
yang berbeda, dan juga penggemar setia. Apalagi sifatnya yang independen tanpa
perlu adanya operator menjadikannya sebagai tumpuan komunikasi saat bencana
disaat sarana pendukung telekomunikasi analog hancur.
Di pasaran terdapat dua jenis perangkat analog yang sangat familiar, yakni Handy Talky (HT) dan Walky Talky (WT). Diantara dua perangkat tersebut sebenarnya dapat dikoneksikan dengan syarat HTnya double band (UHF-VHF) atau single band UHF. Hal ini dikarenakan WT menggunakan frekuensi UHF antara 462.5625Mhz (ch 1) sampai 462.7250MHz (ch 22).
Dewasa ini sarana
komunikasi telah berkembang sedemikian pesatnya. Terutama sarana komunikasi
portabel. Dari sarana komunikasi analaog dengan Handy talky dan walky Talky,
ponsel AMPS sampai yang digital seperti ponsel GSM dan CDMA. Apalagi sejak
adannya ponsel GSM dan CDMA yang harganya cukup terjangkau dan kemajuan
teknologinya yang begitu pesatnya, jauh meninggalkan sarana komunikasi
analaog yang tetep mahal dan perkembanganya sangat lamban. Apalagi teknologi
AMPS yang sudah ditinggalkan. Tidak demikian dengan sarana telekominikasi
analaog via radio seperti pesawat HF VHF maupun UHF yang memiliki pangsa pasar
yang berbeda, dan juga penggemar setia. Apalagi sifatnya yang independen tanpa
perlu adanya operator menjadikannya sebagai tumpuan komunikasi saat bencana
disaat sarana pendukung telekomunikasi analog hancur.
Untuk mengkoneksikan antara HT dan WT maka perlu kita kenali dulu apakah :
1. WT itu pakai frekuensi UHF pada frekuensi 46x.xxxx Mhz . Jadi pastikan HT Anda mengcover frekuensi tersebut. Katakan HT anda frekuensinya 400-470 Mhz, berarti HT Anda bisa digunakan untuk komunikasi dengan WT. kalau ga bisa masukin angka 46x.xxx di HT atau cuma bisa masukkan frek dengan kepala 1xx.xxx saja berarti otomatis HT ini ga akan bisa komunikasi HT dengan WT karena cuman bekerja pada frek VHF.
2. Pastikan bahwa HT Anda support istilah CTCSS atau TONE. tinggal lihat kardus dan buku manualnya. Ini nantinya akan diperlukan kalau WT pakai kode Privacy (angka kecil pada layar dekat nomor channel WT).
3. Kalau HT anda adalah UHF tapi pakai sistem channel yang tinggal puter dial, alias ga ada layar lcd dan keypad buat nginput frekuensinya, Anda perlu komputer buat nge-programnya kalo ini sedikit ribet, butuh software dan kabel data HT tersebut.
Selanjutnya kita kenali Chanel frekuensi pada WT
1. Pada WT terdapat 22 chanel yang telah berisi frekeunsi tertentu yang sama yaitu
Ch | Type | Frekuensi | Ch | Type | Frekuensi | |
1 | FRS / GMRS | 462.5625 | 12 | FRS | 467.6625 | |
2 | FRS / GMRS | 462.5875 | 13 | FRS | 467.6875 | |
3 | FRS / GMRS | 462.6125 | 14 | FRS | 467.7125 | |
4 | FRS / GMRS | 462.6375 | 15 | FRS | 462.5500 | |
5 | FRS / GMRS | 462.6625 | 16 | FRS | 462.5750 | |
6 | FRS / GMRS | 462.6875 | 17 | FRS | 462.6000 | |
7 | FRS / GMRS | 462.7125 | 18 | FRS | 462.6250 | |
8 | FRS | 467.5625 | 19 | FRS | 462.6500 | |
9 | FRS | 467.5875 | 20 | FRS | 462.6750 | |
10 | FRS | 467.6125 | 21 | FRS | 462.7000 | |
11 | FRS | 467.6375 | 22 | FRS | 462.7250 |
2. Trus ada angka kecil di samping/bawahnya, itu buat apa?
Angka kecil itu disebut privacy code, atau kode privasi agar 1 channel frekuensi yang dipakai bisa digunakan ramai-ramai tanpa mengganggu satu sama lainnya.
Angka kecil itu disebut privacy code, atau kode privasi agar 1 channel frekuensi yang dipakai bisa digunakan ramai-ramai tanpa mengganggu satu sama lainnya.
baca artikel selengkapnya http://ewingsa.wordpress.com klik di sini