AKRAB DI UDARA, RUKUN DI DARAT, IMAN DI HATI

Friday 20 March 2015

HIGH FREQUENCY


Dahulu sekitar era 70an hingga 80an terbentuk suatu komunitas “jejaring sosial”, media pertemanan yang berbasiskan teknologi radio pemancar AM (SW) 100 meter. Namanya komunitas Breaker 100 Meter. Rekan rekan breaker biasa menyebut Breaker Cepekan. Karena mereka melakukan aktifitas jaringan sosial pertemanan melalui frekuensi radio 3 MHz atau pada gelombang radio 100 meter band, mode AM. Komunitas tersebut merupakan salah satu dari beberapa komunitas berbasis radio lainnya seperti perkumpulan 2 M, perkumpulan 11 M, 80 M atau yang lainnya.

Perkumpulan 11 M bekerja pada frekuensi radio 27 MHz di bawah naungan RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia), dengan pesawat tranceiver yang biasa di sebut CB (Citizen Band). Sedangkan 2 M dan 80 M berada dalam pengawasan ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia). Pada gelombang 2 M bekerja pada frekuensi 144 MHz sedangkan 80 M bekerja pada frekuensi 3,5 MHz.  

RAPI punya alokasi frekuensi: HF (26.960-27.410), VHF (142.0375 – 143.5375), UHF (476.410-477.415), sedangkan ORARI alokasi frekuensinya banyak, antara lain di VHF di 144.000-148.000 yang di HF 3,500 -28,400, sedangkan untuk UHF 430.000-440.000 (145.80-146.00 untuk komunikasi dg satelit).

Memang secara umum masyarakat kurang begitu mengenal komunikasi band 100 Meter ini, yang mereka tahu hanyalah CB. Padahal CB dengan pesawat 100 M berbeda, meskipun sama-sama sebagai alat untuk “ngebrik”.  Breaker 100 M bekerja pada frekuensi 3 MHz bersebelahan dengan kanal  80 Meter yang bekerja pada frekuensi 3,5 MHz sebagai kanal resmi radio amatir yang telah di tetapkan secara internasional. Sedangkan CB pada jalur 11 M  dengan frekuensi 27MHz.

Breaker AM 100 M atau biasa para anggota komunitas menyebutnya dengan breaker Cepekan boleh dikatakan sebagai amatir bodong, sebab frekuensi 3 MHz yang mereka gunakan sebenarnya tidak  dialokasikan untuk kegiatan radio amatir, tetapi oleh mereka kerap digunakan sebagai band amatir. Breaker cepekan ini tidak mengantongi ijin apapun dan dari pihak manapun, mungkin satu satunya ijin yang mereka miliki adalah ijin dari tetangga untuk menitipkan tiang bambu sebagai penyangga antene mereka.

Breaker cepe meter mempunyai antene yang panjangnya mencapai sekitar 25 sampai 47 meter dengan model antena open dipole atau long wire. Jadi kawat sepanjang itu harus dibentangkan dari rumah sendiri sampai rumah tetangga. Sehingga breaker cepe meter, sulit untuk menyembunyikan antenenya, jika  pada suatu saat terdapat razia / sweeping. Biasanya sweeping ini dilakukan pada saat saat tertentu seperti pemilu, sidang umum MPR dan lain-lain, maka pada masa masa seperti itu biasanya kegiatan peradioan harus tiarap dahulu.

11MC atau 27MC. Apa maksudnya?
Pertama kita bahas dulu mengenai MC yang merupakan singkatan dari Mega Cycles. Istilah ini merupakan satuan besaran frekuensi, dari yang paling kecil yaitu cycles (putaran).

1 besaran frekuensi = 1 putaran dalam 1 detik.

Tuesday 10 March 2015

PROPAGASI GELOMBANG RADIO

Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang elektromagnetik (EM). Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju antenna penerima dengan mengalami peredaman sepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai di antenna penerima, energy sinyal sudah sangat lemah.

Gelombang (EM) dalam perambatannya menuju antenna penerima dapat melalui berbagai macam lintasan. Jenis lintasan yang diambil tergantung dari frekuensi sinyal, kondisi atmosfir dan waktu transmisi. Ada 3 jenis lintasan dasar yang dapat dilalui, yakni melalui permukaan tanah (gelombang tanah), melalui pantulan dari lapisan ionosfir di langit (gelombang langit), dan perambatan langsung dari antenna pemancar ke antenna penerima tanpa ada pemantulan (gelombang langsung).

Propagasi Gelombang Tanah
Gelombang tanah merambat dekat permukaan tanah dan mengikuti lengkungan bumi, sehingga dapat menempuh jarak melampaui horizon. Perambatan melalui lintasan ini sangat kuat pada daerah frekuensi 30 kHz – 3 MHz. Di atas frekuensi tersebut permukaan bumi akan meredam sinyal radio, karena benda-benda di bumi menjadi satu ukuran dengan panjang gelombang sinyal. Sinyal dari pemancar AM utamanya merambat melalui lintasan ini.

Perubahan kadar air mempunyai pengaruh yang besar terhadap gelombang tanah. Redaman gelombang tanah berbanding lurus terhadap impedansi permukaan tanah. Impedansi ini merupakan fungsi dari konduktivitas dan frekuensi. Jika bumi mempunyai konduktivitas yang tinggi, maka redaman (penyerapan energi gelombang) akan berkurang. Dengan demikian, propagasi gelombang tanah di atas air, terutama air garam (air laut) jauh lebih baik dari pada di tanah kering (berkonduktivitas rendah), seperti padang pasir. Rugi-rugi (redaman) tanah akan meningkat dengan cepat dengan semakin besarnya frekuensi. Karena alasan tersebut, gelombang tanah sangat tidak efektif pada frekuensi di atas 2 MHz.


Gambar Propagasi Gelombang Tanah

Monday 9 March 2015

APA ITU DECIBEL?

Di dalam dunia komunikasi radio sering kita dengar istilah decibel, terutama pada saat Checkin/ Radio Check artinya ingin mengetahui kekuatan daya pancar. Maka respon kita selaku Net Pengendali atau kalau tidak ada Net Pengendali adalah sebagai berikut :
  1. Untuk redebilitas modulasi yang kita terima dari skala 1-5, misalnya kalau kurang jelas “readability 4”, kalau jelas “readability 5” biasanya ditambahkan kalimat terbaca jelas dari Alfa sampai Zulu atau kalau tanpa noise dikatakan modulasi clear and continue.
  2. Sedangkan untuk signal dengan singkatan S dengan skala rentang 0 sampai dengan 9. Kalau modulasi jelas dan full signal sering dikatakan diterima 60 decibel.
  3. Kalau perangkat anda tidak ada fasilitas signal meter maka jawaban kita adalah “kurang jelas/kemeresek” atau bagus. Jelaskan juga bahwa anda tidak menggunakan perangkat dengan fasilitas signal.


Di atas dikatakan bahwa untuk modulasi jelas dan full signal sering dikatakan diterima 60 decibel. Lantas pertanyaannya apa itu decibel?

Desibel merupakan skala logaritmik yang mengacu pada satu unit pada skala desibel. Desibel berarti sepersepuluh dari bel. Satuan 'bel' sendiri diambil dari penemu bernama Alexander Graham Bell, satuan ini digunakan untuk membandingkan kekuatan dalam komunikasi listrik, tegangan, atau intensitas suara. Singkatan dari bel adalah B dan desibel adalah dB.

10 dB = 1 B

Skala desibel umumnya digunakan untuk menguji kemampuan mendengar yang didasarkan pada level tekanan suara (sound-pressure level, SPL), atau lebih umum dikenal dengan istilah tingkat kenyaringan suara. Asosiasi Keselamatan dan Kesehatan (OSHA) telah menetapkan batas maksimal tingkat kenyaringan suara yang dapat didengar oleh seseorang. Tingkat SPL yang direkomendasikan oleh OSHA adalah 85 desibel, jika tingkat kenyaringannya melebihi angka tersebut, maka kita harus menggunakan pelindung telinga agar telinga kita tidak rusak.

Desibel
Sumber
0
batas terendah pendengaran
10
suara daun terkena angin; bisikan paling pelan
20
Berbisik
20-50
pembicaraan biasa
40-45
percakapan di keramaian
50
suara air terjun
50-65
percakapan setengah teriak
65-70
suara pengering rambut
65-90
suara kereta
75-80
suara pabrik (menengah)
90
suara mesin pemotong kayu / rumput
90-100
Guntur
100
suara gergaji
110
berteriak; konser simfoni
115
konser musik rock
120
sirene ambulans
130
teriakan kesakitan
140
suara pesawat lepas landas
140-190
suara roket lepas landas
170
suara senapan

Sunday 8 March 2015

MENGHITUNG PANJANG GELOMBANG

Panjang gelombang adalah sebuah jarak antara satuan berulang dari sebuah pola gelombang. Biasanya memiliki denotasi huruf Yunani lambda (λ). Dalam sebuah gelombang sinus, panjang gelombang adalah jarak antara puncak :
Panjang Gelombang 


Axis x mewakilkan panjang, dan I mewakilkan kuantitas yang bervariasi (misalnya tekanan udara untuk sebuah gelombang suara atau kekuatan listrik atau medan magnet untuk cahaya), pada suatu titik dalam fungsi waktu x. Panjang gelombang λ memiliki hubungan inverse terhadap frekuensi f, jumlah puncak untuk melewati sebuah titik dalam sebuah waktu yang diberikan. Panjang gelombang sama dengan kecepatan jenis gelombang dibagi oleh frekuensi gelombang. Ketika berhadapan dengan radiasi elektromagnetik dalam ruang hampa, kecepatan ini adalah kecepatan cahaya c, untuk sinyal (gelombang) di udara, ini merupakan kecepatan suara di udara. 

Tuesday 3 March 2015

INTERFERENSI GELOMBANG RADIO


Interferensi  adalah gangguan siaran sebagai akibat terjadinya bentrokan frekuensi antara dua stasiun radio yang berada pada saluran frekuensi yang sama atau dari stasiun radio yang memiliki saluran frekuensi yang berdekatan. Oleh sebab itu beberapa stasiun radio dalam suatu wilayah yang sama tidak boleh berdekatan frekuensinya, atau dikosongkan satu frekuensi. Frekuensi yang kosong dapat digunakan lagi oleh stasiun radio yang berada diwilayah yang jauh lokasinya, seperti; dibatasi oleh gunung, bukit, lautan luas dan lain sebagainya.

Di wilayah sekitar tempat pemancar, yang tingkat kekuatan sinyal pancarannya masih sangat kuat, sideband biasanya akan melebar melewati batas saluran frekuensi yang telah ditentukan untuk stasiun penyiaran bersangkutan, sehingga bentrok dengan saluran frekuensi yang berdekatan. Jika hal itu terjadi, cara mengatasinya adalah dengan memperkecil atau memperlemah sinyal yang keluar dari pemancar hingga sideband tidak bentrok dengan saluran yang berdekatan, namun konsekuensi tindakan ini adalah daya pancar stasiun bersangkutan menjadi lemah. Untuk mengatasi hal ini, pihak berwenang harus menempatkan setiap saluran frekuensi pada jarak yang cukup jauh. Saluran frekuensi tidak boleh berada pada posisi berdempetan.

Hal ini sedikit berbeda dalam teknologi jaringan nirkabel, istilah interferensi biasanya digunakan untuk hal yang lebih luas, untuk gangguan dari sumber radio frekuensi seperti dari kanal tetangga. Jadi interferensi dalam jaringan nirkabel adalah sebuah gangguan yang dapat menggangu kualitas sinyal.(Onno dkk,2008)

Pada saat puncak bertemu dengan puncak, maka kita akan memperoleh hasil yang maksimum (1+1=2). Hal ini disebut interferensi konstruktif. Akan tetapi jika puncak bertemu dengan lembah, maka hasil yang diperoleh adalah penghilangan dari sinyal ((1+(-)1=0). Hal ini disebut interferensi destruktif.

Untuk memahami sebuah gelombang, satu tambah satu belum tentu sama dengan dua. Hasilnya kadang-kadang bisa saja menjadi nol.