AKRAB DI UDARA, RUKUN DI DARAT, IMAN DI HATI

Monday 9 March 2015

APA ITU DECIBEL?

Di dalam dunia komunikasi radio sering kita dengar istilah decibel, terutama pada saat Checkin/ Radio Check artinya ingin mengetahui kekuatan daya pancar. Maka respon kita selaku Net Pengendali atau kalau tidak ada Net Pengendali adalah sebagai berikut :
  1. Untuk redebilitas modulasi yang kita terima dari skala 1-5, misalnya kalau kurang jelas “readability 4”, kalau jelas “readability 5” biasanya ditambahkan kalimat terbaca jelas dari Alfa sampai Zulu atau kalau tanpa noise dikatakan modulasi clear and continue.
  2. Sedangkan untuk signal dengan singkatan S dengan skala rentang 0 sampai dengan 9. Kalau modulasi jelas dan full signal sering dikatakan diterima 60 decibel.
  3. Kalau perangkat anda tidak ada fasilitas signal meter maka jawaban kita adalah “kurang jelas/kemeresek” atau bagus. Jelaskan juga bahwa anda tidak menggunakan perangkat dengan fasilitas signal.


Di atas dikatakan bahwa untuk modulasi jelas dan full signal sering dikatakan diterima 60 decibel. Lantas pertanyaannya apa itu decibel?

Desibel merupakan skala logaritmik yang mengacu pada satu unit pada skala desibel. Desibel berarti sepersepuluh dari bel. Satuan 'bel' sendiri diambil dari penemu bernama Alexander Graham Bell, satuan ini digunakan untuk membandingkan kekuatan dalam komunikasi listrik, tegangan, atau intensitas suara. Singkatan dari bel adalah B dan desibel adalah dB.

10 dB = 1 B

Skala desibel umumnya digunakan untuk menguji kemampuan mendengar yang didasarkan pada level tekanan suara (sound-pressure level, SPL), atau lebih umum dikenal dengan istilah tingkat kenyaringan suara. Asosiasi Keselamatan dan Kesehatan (OSHA) telah menetapkan batas maksimal tingkat kenyaringan suara yang dapat didengar oleh seseorang. Tingkat SPL yang direkomendasikan oleh OSHA adalah 85 desibel, jika tingkat kenyaringannya melebihi angka tersebut, maka kita harus menggunakan pelindung telinga agar telinga kita tidak rusak.

Desibel
Sumber
0
batas terendah pendengaran
10
suara daun terkena angin; bisikan paling pelan
20
Berbisik
20-50
pembicaraan biasa
40-45
percakapan di keramaian
50
suara air terjun
50-65
percakapan setengah teriak
65-70
suara pengering rambut
65-90
suara kereta
75-80
suara pabrik (menengah)
90
suara mesin pemotong kayu / rumput
90-100
Guntur
100
suara gergaji
110
berteriak; konser simfoni
115
konser musik rock
120
sirene ambulans
130
teriakan kesakitan
140
suara pesawat lepas landas
140-190
suara roket lepas landas
170
suara senapan


Delapan puluh lima desibel adalah ambang batas agar suara yang didengar telinga tidak menyebabkan ketulian. Akan tetapi kebanyakan orang tidak menyadari bahwa jika suara atau kebisingan yang melebihi angka tersebut akan menyebabkan kerusakan pada telinga. Tabel di bawah ini menjelaskan kepada kita bahwa banyak sekali suara atau kebisingan yang telah melebih batas maksimal 85 desibel yang ada di sekitar kita. Angka-angka ini hanya perkiraan, sebab tentu nantinya akan disesuaikan dengan jarak dan kondisi lingkungan.


Level suara dalam desibel dari suara orang berbisik hingga suara pesawat

Alat pengukur tekanan suara, pengukur level suara, atau sound meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur SPL, intensitas suara pada waktu tertentu. Alat tersebut tersebut menggunakan skala pembobotan frekuensi yang menjelaskan perbedaan dalam sensitivitas manusia pada frekuensi yang berbeda. Misalkan, yang paling digunakan yaitu berdasarkan skala. Skala A, skala desibel disingkat dBA atau dB (A), dan skala C, skala desibel disingkat dBC atau dB (C). Respon alat-alat tersebut juga dapat diatur apakah mau diperlambat atau dipercepat. Pengujian dilakukan oleh OSHA yaitu ketika suara sudah melebihi batas maksimal, maka rekomendasi untuk cara mengukurnya adalah dengan pengukuran model skala A yang diset slow respon.

Alat pengukur kekuatan suara dari yang analog, digital, atau yang ada dalam aplikasi smartphone Dosimeter adalah alat yang mirip dengan alat pengukur suara, tetapi alat ini dapat digunakan untuk mencatat, menyimpan, dan menghitung hasil pengukuran suara pada durasi waktu tertentu sehingga bisa dihitung rata-rata tingkatan suaranya. Dosimeter biasaya digunakan untuk pemantauan kebisingan personal, sementara alat pengukur tingkat suara (sound meter level) digunakan untuk pemantauan kebisingan dalam suatu wilayah tertentu. Karena dosimeter digunakan untuk waktu yang lebih lama dan untuk melacak suara satu orang, maka pada alat ini terdapat mikrofon yang berfungsi untuk pengambilan suara.

Referensi: apa-itu-pengertian-manfaat-mengukur-desibel