Di dalam dunia komunikasi
radio sering kita dengar istilah decibel, terutama pada saat Checkin/ Radio
Check artinya ingin mengetahui kekuatan daya pancar. Maka respon kita selaku
Net Pengendali atau kalau tidak ada Net Pengendali adalah sebagai berikut :
- Untuk redebilitas modulasi yang kita terima dari skala 1-5, misalnya kalau kurang jelas “readability 4”, kalau jelas “readability 5” biasanya ditambahkan kalimat terbaca jelas dari Alfa sampai Zulu atau kalau tanpa noise dikatakan modulasi clear and continue.
- Sedangkan untuk signal dengan singkatan S dengan skala rentang 0 sampai dengan 9. Kalau modulasi jelas dan full signal sering dikatakan diterima 60 decibel.
- Kalau perangkat anda tidak ada fasilitas signal meter maka jawaban kita adalah “kurang jelas/kemeresek” atau bagus. Jelaskan juga bahwa anda tidak menggunakan perangkat dengan fasilitas signal.
Di atas dikatakan bahwa untuk modulasi
jelas dan full signal sering dikatakan diterima 60 decibel. Lantas
pertanyaannya apa itu decibel?
Desibel merupakan skala logaritmik
yang mengacu pada satu unit pada skala desibel. Desibel berarti sepersepuluh
dari bel. Satuan 'bel' sendiri diambil dari penemu bernama Alexander Graham
Bell, satuan ini digunakan untuk membandingkan kekuatan dalam komunikasi
listrik, tegangan, atau intensitas suara. Singkatan dari bel adalah B dan
desibel adalah dB.
10 dB = 1 B
Skala desibel umumnya digunakan untuk
menguji kemampuan mendengar yang didasarkan
pada level tekanan suara (sound-pressure level, SPL), atau lebih umum dikenal
dengan istilah tingkat kenyaringan suara. Asosiasi Keselamatan dan Kesehatan
(OSHA) telah menetapkan batas maksimal tingkat kenyaringan suara yang dapat
didengar oleh seseorang. Tingkat SPL yang direkomendasikan oleh OSHA adalah 85
desibel, jika tingkat kenyaringannya melebihi angka tersebut, maka kita harus
menggunakan pelindung telinga agar telinga kita tidak rusak.
Desibel
|
Sumber
|
0
|
batas terendah
pendengaran
|
10
|
suara daun
terkena angin; bisikan paling pelan
|
20
|
Berbisik
|
20-50
|
pembicaraan
biasa
|
40-45
|
percakapan di keramaian
|
50
|
suara air
terjun
|
50-65
|
percakapan
setengah teriak
|
65-70
|
suara pengering
rambut
|
65-90
|
suara kereta
|
75-80
|
suara pabrik (menengah)
|
90
|
suara mesin
pemotong kayu / rumput
|
90-100
|
Guntur
|
100
|
suara gergaji
|
110
|
berteriak;
konser simfoni
|
115
|
konser musik
rock
|
120
|
sirene ambulans
|
130
|
teriakan
kesakitan
|
140
|
suara pesawat
lepas landas
|
140-190
|
suara roket
lepas landas
|
170
|
suara senapan
|
Delapan puluh lima desibel adalah
ambang batas agar suara yang didengar telinga tidak menyebabkan ketulian. Akan
tetapi kebanyakan orang tidak menyadari bahwa jika suara atau kebisingan yang
melebihi angka tersebut akan menyebabkan kerusakan pada telinga. Tabel di bawah
ini menjelaskan kepada kita bahwa banyak sekali suara atau kebisingan yang
telah melebih batas maksimal 85 desibel yang ada di sekitar kita. Angka-angka
ini hanya perkiraan, sebab tentu nantinya akan disesuaikan dengan jarak dan
kondisi lingkungan.
Level suara dalam desibel dari suara
orang berbisik hingga suara pesawat
Alat pengukur tekanan suara, pengukur
level suara, atau sound meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur SPL,
intensitas suara pada waktu tertentu. Alat tersebut tersebut menggunakan skala
pembobotan frekuensi yang menjelaskan perbedaan dalam sensitivitas manusia pada
frekuensi yang berbeda. Misalkan, yang paling digunakan yaitu berdasarkan
skala. Skala A, skala desibel disingkat dBA atau dB (A), dan skala C, skala
desibel disingkat dBC atau dB (C). Respon alat-alat tersebut juga dapat diatur
apakah mau diperlambat atau dipercepat. Pengujian dilakukan oleh OSHA yaitu
ketika suara sudah melebihi batas maksimal, maka rekomendasi untuk cara
mengukurnya adalah dengan pengukuran model skala A yang diset slow respon.
Alat pengukur kekuatan suara dari yang
analog, digital, atau yang ada dalam aplikasi smartphone Dosimeter adalah alat
yang mirip dengan alat pengukur suara, tetapi alat ini dapat digunakan untuk
mencatat, menyimpan, dan menghitung hasil pengukuran suara pada durasi waktu
tertentu sehingga bisa dihitung rata-rata tingkatan suaranya. Dosimeter biasaya
digunakan untuk pemantauan kebisingan personal, sementara alat pengukur tingkat
suara (sound meter level) digunakan untuk pemantauan kebisingan dalam suatu wilayah
tertentu. Karena dosimeter digunakan untuk waktu yang lebih lama dan untuk
melacak suara satu orang, maka pada alat ini terdapat mikrofon yang berfungsi
untuk pengambilan suara.
Referensi: apa-itu-pengertian-manfaat-mengukur-desibel